Wanita Bali menggunakan Tengkuluk |
Tengkuluk atau Tengkuluk Lelunakan pada
masa sekarang ini sedang naik daun, karena produk budaya Bali ini telah
digunakan dalam even-even yg marak dan akbar. Padahal busana ini awalnya
merupakan tengkuluk yg biasa digunakan nenek2 atau pada saat wanita dengan
busana adatnya, ikut melakukan upacara pekutangan ke setra, tatkala ada orang
meninggal.
Pada tahun 1960-an busana melelunakan ini
sempat dimodifikasi dijadikan busana tari tenun dan tari gegaboran, sehingga
menjadi produk pengembangan budaya yg menarik dan dikenal secara nasional
bahkan tidak berlebihan kalau dikatakan tengkuluk lelunakan ini telah mendunia.
Hal ini dapat dibuktikan melalui studi
fotografi dan buku-buku pariwisata atau sejenis folder, leaflet yg tersebar di
seluruh dunia. Pada buku-buku pariwisata, folder, leaflet dan berbagai bentuk
dan jenis brosur dalam berbagai bahasa yg menginformasikan kebudayaan Bali,
selalu saja ada gambar gadis Bali yg menggunakan tengkuluk lelunakan.
Berdasarkan hasil seminar busana yg
dilakukan oleh Tim Penggerak PKK Propinsi Bali yg diadakan pada Desember 1996
dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK, busana ini ditetapkan sebagai busana
pembawa sarana upacara resmi yg boleh digunakan pada acara-acara seperti dalam
pembukaan seminar, penyambut tamu, MC dan lain-lainnya sehingga tidak
menggunakan busana Payas Agung yang disakralkan. Dengan demikian, penggunaan
tengkuluk lelunakan ini betul-betul telah berkembang.
Sumber : Sejarah Bali
EmoticonEmoticon