-->
logo blog

Thursday, December 20, 2018

Makna Sugihan Bali Bertepatan Dengan Kajeng Kliwen Enyidan

Hindu Bersuara -- Menjelang akan hari raya Galungan umat hindu Jakarta melaksanakan persembahyangan di Pura Aditya Jaya Rawamangun dan bertepatan dengan Kajeng Kliwen Enyidan? 

Pura Aditya Rawamangun (Wartakota)
Sugihan Bali lebih mengarah pada pensucian (pembersihan) mikrokosmos atau diri sendiri. Penyucian dapat dilakukan dengan cara:
  • Sekala: Pembersihan badan fisik dari debu kotoran dunia maya, agar layak dihuni oleh Sang Jiwa Suci sebagai Brahma Pura. Pembersihan ini dapat dilakukan dengan memohon tirta pembersihan /penglukatan.
  • Niskala: Pembersihan badan rohani (Suksma Sarira dan Antahkarana Sarira) dengan cara melakukan yoga semadi yang ditujukan untuk mulat sarira, sebab pada saat ini umat seharusnya memiliki kesucian batin dengan menahan diri dari segala macam godaan indria. Hal inilah yang menjadi penekanan dalam kaitannya pelaksanaan ritual Sugihan Bali. [Sumber : hindualukta.blogspot.com]

Sugihan Bali jatuh pada hari Jumat Kliwon wuku Sungsang (sehari setelah Sugihan Jawa). Bali dalam bahasa Sansekerta berarti kekuatan yang ada dalam diri. Jadi Sugihan Bali memiliki makna yaitu menyucikan diri sendiri, sesuai dengan lontar Sundarigama: "Kalinggania amrestista raga tawulan" (oleh karenanya menyucikan badan jasmani-rohani masing-masing /mikrocosmos), yaitu dengan memohon tirta pembersihan /penglukatan.

Pelukatan (hindualukta)
Manusia tidak saja terdiri dari badan fisik tetapi juga badan rohani (Suksma Sarira dan Antahkarana Sarira). Persiapan fisik dan rohani adalah modal awal yang harus diperkuat, sehingga sistem kekebalan tubuh ini menjadi maksimal untuk menghadapi musuh yang akan menggoda pertapaan kita menjelang hari raya. [www.beritabali.com]

Sedangkan Kajeng Kliwen Enyidan yang jatuh pada Sugihan Bali merupakan Rahina Kajeng Kliwon diperingati sebagai hari turunnya para bhuta untuk mencari orang yang tidak melaksanakan dharma agama dan pada hari ini pula para bhuta muncul menilai manusia yang melaksanakan dharma. Diyakini pada Kajeng Kliwon hendaknya menghaturkan segehan mancawarna. Tetabuhannya adalah tuak/ arak berem. Di bagian atas, di ambang pintu gerbang (lebuh) harus dihaturkan canang burat wangi dan canang yasa. Semuanya itu dipersembahkan kepada Ida Sang Hyang Durgha Dewi [http://inputbali.com

Kajeng Kliwen
Kesimpulan Makna yang dapat kita petik dalam rahina raya sugian bali dan kajeng kliwen Enyidan merupakan suatu penyucian diri agar menjauhi hal negatif  agar dhrama pada dalam diri ini selalu kuat godaan karena pada hari kajeng kliwen ini pula bhuta kala muncul menilai manusia yang tidak melaksanakan dharma. agar keseimbangan mikrocomos kita sebagai umat hindu juga tidak lupa menghaturkan segehan pancawarna pintu gerbang agar hal yang tidak baik memasuki pekarangan atau badan kita sendiri. {Made}






EmoticonEmoticon