Kehidupan di alam semesta ini merupakan suatu perjalanan yang harus di lalui oleh setiap mahluk hidup. Begitu pula dalam mencapai pencerahan Tuhan. Umat Hindu mengenal 4 jalan mencapai Ida Sang Hyang Widhi yaitu Catur Marga Yoga. Jalan-jalan ini terdiri dari Bakti Marga Yoga, Karma Marga Yoga, Jnana Marga Yoga dan Raja Marga Yoga.
|
Catur Marga Yoga |
Bhakti Marga Yoga dan Karma Marga Yoga disebut “Pravrtti Marga”, yakni jalan yang umum dan mudah dilaksanakan oleh umat awam pada umumnya, maka dua jalan yang lain, yakni Jnana Marga Yoga dan Raja Marga Yoga disebut “Nirvrtti Marga”, yang artinya jalan yang tidak umum atau bertentangan dengan dua jalan sebelumnya (Ngurah, dkk, 1999:92).
Jalan pravrtti merupakan jalan yang lebih kepada tindakan lahiriah, sedangkan nirvrtti jalan yang memerlukan pelatihan, konsentrasi, disiplin diri, pengendalian diri, pengekangan serta penyangkalan terhadap hal yang bersifat keduniawian. Pravrtti lebih menekankan pada tindakan yang keluar diri manusia dan nirvrttimenekankan pada tindakan ke dalam diri manusia, dengan jalan meditasi yang ditandai dengan pengetahuan spiritual.
|
Sri Krisna |
Ibarat jalan, Pravrtti Marga adalah jalan raya, yang semua orang bisa melaluinya. Sedangkan Nirvrtti Marga merupakan jalan bebas hambatan atau tol. Kedua jalan ini memiliki kekurangan serta kelebihan masing-masing. Untuk mencapai percepatan pencerahan secara langsung tak cukup hanya dengan melakukan Bhakti dan Karma saja.
Namun meningkat dengan menggunakan jalan Jnana.Maka manusia akan terbebas dari kebodohan (avidya).Avidya disini bukanlah kesalahan intelektual, tetapi merupakan kebutaan akan spiritual. Setelah dianugerahi dengan mental dan intelektual yang kuat. Selanjutnya menekankan pada pengetahuan yang sejati yaitu melatih pikiran dan meningkatkan kekuatan yang halus untuk menemukan kebenaran spiritual yang memberikan dasar bagi prinsip keagamaan dan latihannya.
|
Jalan Menuju Tuhan |
Ini disebut Raja Yoga, jalan sistematik dan bersifat keilmuan (yang dituangkan dalam posisi tubuh, pernafasan, dan konsentrasi) secara umum sangat cocok dengan orang yang memiliki pemikiran yang bersifat keilmuan. Tujuan jalan ini adalah untuk mencapai kesadaran tertinggi atauSamadhi. Raja Marga Yogamemerlukan disiplin diri, pengendalian diri, pengekangan dan penyangkalan terhadap hal-hal yang bersifat keduniawian. Inilah yang menyebabkan jalan ini tidak dapat dilalui orang pada umumnya, sehinggga perlu niat, kosentrasi, kedisiplinan serta pengendalian diri yang kuat. Kegagalan pada tahapan ini adalah pada kurangnya pengetahuan spititual (Avidya) serta pengaruh pikiran itu selalu terikat akan obyek-obyek yang diinginkan.
Ada 8 tahapan yang harus di lalui yaitu sering disebut Astangga Yoga (delapan tangga dalam Yoga). Seperti Yama (pengendalian diri tahap awal), Nyama (kebajikan pembantu), Asana (gerak/ sikap-sikap tubuh), Pranayama (pengaturan nafas vital), Pratihara (penyaluran aktivitas mental), Dharana (pemusatan pikiran), Dyana (meditasi/ renungan), Samadhi (keadaan supra sadar trancenden). Semua tangga ini tidak dapat dilangkahi sesuai keinginan, namun ini dilakukan secara berurutan serta disiplin yang tinggi agar mencapai tujuan yang tertinggi yaitu Tuhan. [Dewahyu
Sumber : Ngurah, I Gusti Made, dkk. Buku Pendidikan Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi.Surabaya: Paramita, 1999.
EmoticonEmoticon