Wanita Dalam Hindu |
Hindu Bersuara - Wanita
merupakan sesuatu yang senantiasa menarik untuk dibicarakan. Tentu tidak sedikit
segi yang menarik dapat diangkat sebagai bahan pembicaraan, salah satu
diantaranya adalah perihal kerahasiaan sifat yang melekat dalam sebutan wanita
itu sendiri. Sejalan dengan itu, terungkap kecenderungan pola sikap da piker
wanita dalam rangka mempertahankan pesona diri, yakni kemampuan menjaga sesuatu
hal yang bersifat misteri pada dirinya.
Wanita dalam pandangan agama Hindu
memiliki peranan yang tidak terpisahkan dengankaum pria dalam kehidupan
masyarakat dari jaman ke jaman. Sejak awal peradaban agama Hindu yaitu dari
jaman Veda hingga dewasa ini wanita senantiasa memegang peranan penting dalam
kehidupan. Hal ini tidak mengherankan bila ditinjau dari konsepsi ajaran agama
Hindu dalam Siwa Tattwa yang mengatakan adanya kehidupan makhluk terutama
manusia karena perpaduan antara unsure suklanita dan swanita. Tanpa swanita tak
mungkin ada dunia yang harmonis. Demikianlah pentingnya kedudukan wanita dalam
kehidupan ini. Di dalam kitab Manawa Dharmasastra disebutkan bahwa, kedudukan
wanita itu sangat dimuliakan, hal ini disebutkan di dalam bab III sloka 55
sebagai berikut :
“Pitrbhir bhratrbhic Caitah
patribhir dewaraistatha,
Pujya bhusayita wyacca Bahu
kalyanmipsubhih”.
Artinya
:
“Wanita
harus dihormati dan disayangi oleh ayahnya, kakak-kakaknya, suami dan
ipariparnya yang menghendaki kesejahteraan sendiri”.
Wanita sebagai ibu yang
akan melahirkan suputra, akan mampu membebaskan keluarga yang bersangkutan dari
belengngu kesengsaraan baik yang bersifat sekala dan niskala, hendaknya selalu
dihormati oleh lingkungan keluarganya. Kesejahteraan dan kebahagiaan itu bukan
semata-mata bersifat sekala saja tetapi berkesinambungan akan dapat mencapai kesejahteraan
dan kebahagiaan yang juga bersifat niskala. Sebagaimana yang dituangkan dalam bab
III sloka 56 yang bunyinya sebagai berikut :
“Yatra
naryastu pujyante Ramante tatra dewata,
Yatraitastu
na pujiante Sarwastalah kriyah”
Artinya
:
“Dimana
wanita dihormati, disanalah para dewa-dewa merasa senang, tetapi dimana mereka
tidak dihormati, tidak ada upacara suci apapun yang berpahala”.
Berdasarkan sloka
diatas kedudukan wanita dalam agama Hindu adalah istimewa dan harus dihormati,
mempunyai arti wajib bagi orang tuanya serta saudara-saudaranya untuk tetap menghormati
dan melindungi. Menurut kitab Manawadharmasastra disebutkan bahwa antara wanita
dan kaum pria diumpamakan sebagai tangan kanan dan tangan kiri yang tidak dapat
dipisahkan dalam satu masyarakat yang utuh. Mereka mempunyai kedudukan yang
sama namun fungsi dan tugas serta kewajiban
yang berbeda sesuai dengan guna karma (kodarat) dan swadharmanya masingmasing.
Menurut penjelasan
diatas wanita Hindu menurut kitab suci harus dihormati dan dimuliakan
- Wanita menurut kitab suci Hindu adalah orang yang dihormati dan dimuliakan, karena dalam kitab Manawa Dharmasastra disebutkan bahwa wanita harus dihormati dan disayangi oleh ayahnya, kakak-kakaknya, suami dan ipar-iparnya, dengan demikian hendaknya mereka yang menghendaki kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga
- Wanita Hindu bertanggung jawab serta memiliki etos kerja dala pelaksanaan yadnya yang sangat mendasar, mengingat pelaksanaan yadnya tidak bisa terlepas dari aktivitas para kaum wanita. Pada kenyataanya wanita mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia yang tidak kalah pentingnyadengan kedudukan kaum pria.
- . Wanita Hindu dapat dijadikan sebagai motivasi dalam tingkah laku, begitu pula dalam pelaksanaan pembangunan peran serta wanita tidak bisa terlepas untuk ikut berpartisipas di dalamnya mengingat hak dan kewajiban antara kaum pria dan wanita adalah sama.
Kitab Manawadharmasastra |
Sumber : Tjok. Istri Mayun
Trisnawati
EmoticonEmoticon