-->
logo blog

Monday, May 9, 2016

Wanita Hindu Harus Disayangi Dan Dihormati Dalam Kitab Manawadharmasastra


Wanita Dalam Hindu
Hindu Bersuara - Wanita merupakan sesuatu yang senantiasa menarik untuk dibicarakan. Tentu tidak sedikit segi yang menarik dapat diangkat sebagai bahan pembicaraan, salah satu diantaranya adalah perihal kerahasiaan sifat yang melekat dalam sebutan wanita itu sendiri. Sejalan dengan itu, terungkap kecenderungan pola sikap da piker wanita dalam rangka mempertahankan pesona diri, yakni kemampuan menjaga sesuatu hal yang bersifat misteri pada dirinya.

Wanita dalam pandangan agama Hindu memiliki peranan yang tidak terpisahkan dengankaum pria dalam kehidupan masyarakat dari jaman ke jaman. Sejak awal peradaban agama Hindu yaitu dari jaman Veda hingga dewasa ini wanita senantiasa memegang peranan penting dalam kehidupan. Hal ini tidak mengherankan bila ditinjau dari konsepsi ajaran agama Hindu dalam Siwa Tattwa yang mengatakan adanya kehidupan makhluk terutama manusia karena perpaduan antara unsure suklanita dan swanita. Tanpa swanita tak mungkin ada dunia yang harmonis. Demikianlah pentingnya kedudukan wanita dalam kehidupan ini. Di dalam kitab Manawa Dharmasastra disebutkan bahwa, kedudukan wanita itu sangat dimuliakan, hal ini disebutkan di dalam bab III sloka 55 sebagai berikut :

“Pitrbhir bhratrbhic Caitah patribhir dewaraistatha,

Pujya bhusayita wyacca Bahu kalyanmipsubhih”.
Artinya :
“Wanita harus dihormati dan disayangi oleh ayahnya, kakak-kakaknya, suami dan ipariparnya yang menghendaki kesejahteraan sendiri”.

Wanita sebagai ibu yang akan melahirkan suputra, akan mampu membebaskan keluarga yang bersangkutan dari belengngu kesengsaraan baik yang bersifat sekala dan niskala, hendaknya selalu dihormati oleh lingkungan keluarganya. Kesejahteraan dan kebahagiaan itu bukan semata-mata bersifat sekala saja tetapi berkesinambungan akan dapat mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan yang juga bersifat niskala. Sebagaimana yang dituangkan dalam bab III sloka 56 yang bunyinya sebagai berikut :
“Yatra naryastu pujyante Ramante tatra dewata,

Yatraitastu na pujiante Sarwastalah kriyah”
Artinya :
“Dimana wanita dihormati, disanalah para dewa-dewa merasa senang, tetapi dimana mereka tidak dihormati, tidak ada upacara suci apapun yang berpahala”.


Berdasarkan sloka diatas kedudukan wanita dalam agama Hindu adalah istimewa dan harus dihormati, mempunyai arti wajib bagi orang tuanya serta saudara-saudaranya untuk tetap menghormati dan melindungi. Menurut kitab Manawadharmasastra disebutkan bahwa antara wanita dan kaum pria diumpamakan sebagai tangan kanan dan tangan kiri yang tidak dapat dipisahkan dalam satu masyarakat yang utuh. Mereka mempunyai kedudukan yang sama namun fungsi dan tugas serta  kewajiban yang berbeda sesuai dengan guna karma (kodarat) dan swadharmanya masingmasing.
Menurut penjelasan diatas wanita Hindu menurut kitab suci harus dihormati dan dimuliakan

  • Wanita menurut kitab suci Hindu adalah orang yang dihormati dan dimuliakan, karena dalam kitab Manawa Dharmasastra disebutkan bahwa wanita harus dihormati dan disayangi oleh ayahnya, kakak-kakaknya, suami dan ipar-iparnya, dengan demikian hendaknya mereka yang menghendaki kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga 

  •  Wanita Hindu bertanggung jawab serta memiliki etos kerja dala pelaksanaan yadnya yang sangat mendasar, mengingat pelaksanaan yadnya tidak bisa terlepas dari aktivitas para kaum wanita. Pada kenyataanya wanita mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia yang tidak kalah pentingnyadengan kedudukan kaum pria.


  • .   Wanita Hindu dapat dijadikan sebagai motivasi dalam tingkah laku, begitu pula dalam pelaksanaan pembangunan peran serta wanita tidak bisa terlepas untuk ikut berpartisipas di dalamnya mengingat hak dan kewajiban antara kaum pria dan wanita adalah sama.
Kitab Manawadharmasastra




Sumber : Tjok. Istri Mayun Trisnawati


EmoticonEmoticon