Pecalang Pengaman Desa Adat Di Bali |
Selain sektor perkebunan dan pertanian. Maka dari itu, kita semua sepatutnya senantiasa harus menjaga dan melestarikan asset yang sangat penting ini, selain bisa diwarisi pada generasi berikutnya, tentunya salah satunya tujuannya untuk menunjung kelangsungan pariwisata daerah Bali.
Kekuatan warga Hindu Bali menjadi tradisi, bisa dilihat dari pelaksanaan upacara keagamaan yang bisa kita lihat hampir setiap hari, baik dari skala kecil hingga besar. Seperti upacara Manusia Yadnya (pernikahan, mepandes/potong gigi), Dewa Yadnya (pujawali) yang diadakan di Tri Kahyangan, Sad Kahyangan dan lain sebagaianya, sudah barang tentu menyebabkan konsentrasi masa yang banyak, mereka yang hadir bertujuan menghadiri resepsi bagi Manusia Yadnya (pujawali), tentunya membutuhkan pengamaan yang baik agar acara yadnya tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Berbicara masalah pengamanan , selain ada pengamanan dari alat-alat Negara, seperti Polisi dan TNI. Bali memiliki lembaga pengaman yang dibentuk dari desa adat ( Desa Pekraman ) yang disebut pecalang. Banyak yang mengatakan bahwa pecalang berasal dari kata celang, yang artinya tajam inderanya. Karena itu pecalang bisa diartikan orag yang mempunyai intera tajam melebihi ketajaman masyarakat yang lain.
Pada zaman penjajahan kolania Belanda pecalang dikenal dengan istilah prayoda, sebagai satuan milisi pemuda untuk menjaga keamaan dan ketertiban desa, juga bila diperlukan dapat dimobilisasi atau digerakkan sesuai dengan kepentingan penjajah. Begitu juga didaerah lain, istilah pecalang memiliki banyak sebutan seperti sikep, dolap, sambangan, poleng.
Pecalang bertugas untuk menjaga adat dan budaya Bali dari pengaruh luar yang bisa merusak keutuhan Bali. Pecalang akhirnya bergulat dalam kepentingan yang sama, bagaimana mempertahankan dan menjaga kebudayaan Bali dari pengaruh luar. Dengan kehadiran pecalang diperkuat oleh wacana Ajeng Bali, yaitu sebuah gerakan kembali ke " Tradisi " dan menguatkan serta melestarikan kebudayaan Bali. Dengan demikian, pecalang hadir sebagai satuan pengaman "Tradisional" yang bertugas untuk menjaga usaha untuk menguatkan, mengokohkan, dan yang terpenting menjaga kebudayaan Bali tetap lestari, indah dan damai.
Karena pecalang dibentuk oleh Desa Pekraman, secara langsung bahwa pecalang merupakan bagian dari warga pekraman yang terpilih, yang artinya pecalang merupakan bagian warga pekraman yang dicintai dan hormat, karena mereka disupati, karena perlakuan inilah mereka disebut "mecaling ". Mecaling (bertaring) memberi makna bahwa mereka milik warga yang dihormati sehingga mereka memiliki wibawa, kewibawaan inilah selanjutnya disebut mecaling.
Sumber : Putu Wawan
EmoticonEmoticon