-->
logo blog

Sunday, February 21, 2016

Perempuan Bali Yang Tegar













Perempuan Bali yang Tegar mengerti bahwa yang abadi adalah perubahan. 

Hendaknya mempertimbangkan dengan benar ketika memilih memasuki ranah mahligai pernikahan.

1. Jangan menikah karena harta
Tidak ada gunanya hidup bergelimangan harta tanpa cinta yang tulus.
Harta dapat datang dan pergi setiap saat.
Cinta yang sesat dan sesaat dapat diperoleh setiap saat, tapi cinta yang sejati tidak dapat dibeli dengan harta.

2. Jangan menikah karena perasaan asmara.
Rasa tertarik, simpati, naksir, yang merupakan asmara yang sering disalahartikan sebagai cinta.
Asmara itu bukan cinta.
Asmara dapat cepat berubah oleh rupa, harta, tempat dan keadaan.
Asmara itu buta, tidak tahan lama dan tidak tahan uji.
Cinta sejati perlu diuji dalam suka dan duka dengan mata dan hati yang jernih.
“Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik”

3. Jangan menikah karena fysik.
Fysik yang terlihat sempurna, tidak menjamin kasih sayang di jiwanya. Di luar memang indah, tapi dapat luntur termakan umur. Utamakanlah kejernihan hatinya yang di dalam.

4. Jangan menikah untuk kepuasan jasmani.
Memang kepuasan jasmani adalah penting dalam hubungan suami-istri, namun hendaknya tidak menjadi tujuan utama dari pemikahan.
Sex hanyalah salah satu bagian dari pernikahan. Bila kita hanya mengejar kenikmatan ini, akan kecewa dan terjerat oleh kesusahan yang kita ciptakan sendiri.
*Apabila di antara pernikahan ada yang bersenggama dengan isterinya hendaknya indah di lakukan dengan kesucian hati. Apabila selesai hajatnya sebelum selesai isterinya, hendaklah dia sabar menunggu sampai isterinya selesai hajatnya.
*Seburuk-buruk kedudukan seseorang ialah orang yang menggauli istrinya dan istrinya bercinta dengan cara terbuka lalu suaminya mengungkapkan rahasia istrinya kepada orang lain.

5. Jangan menikah karena paksaan keluarga
Kita harus berbakti kepada keluarga, namun tidak boleh menyerah dalam hal nikah, kalau orangtua menginginkan pernikahan yang tidak sesuai dengan hati kita, berdoalah dan berikanlah penjelasan kepada mereka, jangan dengan kekerasan.

6. Jangan menikah karena desakan usia
Bila semakin bertambahnya usia dan rekan-rekan sudah berpasangan, kita akan mulai gelisah.
Berdoa dan bersyukur di kedamaian…sabarlah dan yakinilah bahwa Hyang Shanti sudah menyiapkan yang terbaik untuk kita.
Jangan khawatir kehabisan jatah dan kadaluarsa.

7. Jangan menikah untuk membalas jasa
Orang yang telah berbuat baik perlu dibalas, tapi jangan dengan pernikahan.
Berbahagialah terlahir sebagai perempuan Bali


sumber: media sosial


EmoticonEmoticon