-->
logo blog

Friday, March 30, 2018

Perayaan Tumpek Landep Datangnya Setiap 35 Hari

Hindu Bersuara - Tumpek berasal dari kata "Tumampek" yang berarti mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi dengan jalan mensyukuri segala ciptaanNya.
Tumpek juga dapat diartikan Awal dan Akhir karena sangat erat kaitannya dengan kalender Hindu Bali. Terdapat sebanyak 30 Wuku, dan juga ada siklus Saptawara dan Pancawara di dalam kalender Bali. Antara Saptawara terakhir (Saniscara) bertemu dengan Pancawara terakhir (Kliwon) inilah disebut dengan Tumpek yang datangnya setiap 35 hari.

foto pusaka via facebook

Landep berarti runcing, dimana simbol runcing ini mengacu kepada ketajaman fikiran. Jadi makna Tumpek Landep adalah untuk mensyukuri anugrah Ida Sang Hyang Widhi (Fikiran) dengan jalan selalu mengasah (meng-upgrade) ketajaman fikiran kita.

Tujuan utama dari Tumpek Landep adalah agar kita bisa berfikir secara tajam dan focus, ketajaman fikiran itu disimbolkan dengan benda runcing seperti Keris. Alat untuk mengasah ketajaman fikiran tersebut adalah ilmu pengetahuan.

Manifestasi Ida Sang Hyang Widhi yang dipuja pada saat Tumpek Landep adalah Sang Hyang Pasupati. Kata Pasu dalam Bahasa Sansekerta yang artinya binatang dan Pati artinya Raja atau menguasai.

Jadi tujuan memuja Manifestasi Ida Sang Hyang Widhi sebagai Sang Hyang Pasupati adalah untuk mendapatkan kekuatan guna menguasai sifat-sifat kebinatangan atau keraksasaan yang sering menguasai diri manusia.




Jadi sesungguhnya dalam perayaan Tumpek Landep, manusia atau diri kitalah yang terlebih dahulu di Pasupati. Setelah itu barulah kita memohon kekuatan agar benda-benda yang sakral atau senjata kuno berupa Keris atau Tombak memiliki energi yang baik dan selaras dengan kita.
Fikiran merupakan senjata paling ampuh di era globalisasi seperti saat ini, janganlah pernah berhenti untuk mengasah atau meng-upgrade ketajaman fikiran. Jangan biarkan diri kita dibelenggu oleh fikiran kita, namun sebaliknya kitalah yang harus mengolah fikiran kita.


EmoticonEmoticon