-->
logo blog

Monday, August 15, 2016

Biaya Ngaben Dan Ngeroras Secara Massal Cuma Rp 750 Ribu, Kabupaten Bangli

Ngaben Didesa Pakraman Kubu, Kabupaten Bangli
Hindu Bersuara - Desa Pekraman Kubu, Kabupaten Bangli, akan melaksanakan upacara Pitra Yadnya yaitu Ngaben dan Peroras pada 20-27 Agustus 2016. Ngaben dan Peroras ini digelar secara massal, yang selalu dilakukan setiap lima tahun sekali.

Biaya upacara Ngaben massal di Desa Pekraman Kubu ini benar-benar diupayakan agar tidak membenani warga. Karena tujuan dari Ngaben Massal ini memang untuk mengurangi beban biaya yang harus dikeluarkan warga dalam melaksanakan upacara keagamaan.


"Biaya Ngaben dan Peroras untuk satu bante hanya Rp 750 ribu. Untuk Peroras saja biayanya Rp 450 ribu," jelas Bendesa Adat Kubu selaku Ketua Umum Panitia, I Wayan Sugiawan.

Adapun untuk Ngelungahan dikenakan biaya Rp 150 ribu. Ngelungahan merupakan prosesi pengabenan untuk bayi dan anak-anak yang meninggal. Termasuk juga janin yang keguguran di atas usia kandungan 3 bulan.

Jumlah bante yang diaben terbilang besar. Total ada 101 bante dengan rinciang laki-laki 60 dan perempuan 41. "Awalnya 99 bante, tapi baru-baru ini ada dua warga yang meninggal sehingga bertambah jadi 101," terang Ketua Seksi Humas dan Protokol, I Ketut Polih.


Sedang yang ikut peroras masing-masing 68 sang dewa laki-laki dan 50 sang dewa perempuan. Total 118. Ada beberapa warga yang sebelumnya sudah diaben, yakni dari kalangan jro mangku dan jro dangka, kini hanya mengikuti peroras.

Sementara jumlah Ngelungahan sebanyak 115 bayi/anak. Upacara Ngelungahan ini banyak diikuti oleh para orangtua yang kandungan istrinya keguguran sejak beberapa tahun lalu. Ada yang sudah 10 atau 15 tahun lalu tapi baru diikutkan dalam upacara Ngelungahan.

Dalam upacara Ngaben massal ini juga dirangkaikan upacara Manusa Yadnya, mulai dari upacara 42 hari, 3 bulanan, otonan, hingga metatah yang juga digelar secara massal. Upacara diikuti oleh anggota keluarga pengusung bante (pengarep).

Upacara metatah massal dikenakan biaya cuma Rp 200 ribu, yang diikuti 226 orang dewasa dengan rincian laki-laki 127 dan perempuan 99 orang.

Sedang upacara 42 hari diikuti lima orang dengan biaya Rp 100 ribu, 3 bulanan 8 orang, dan otonan 32 orang yang masing-masing dikenakan biaya Rp 150 ribu.

Sumber Arikel : bali tribun dan bali news


EmoticonEmoticon