-->
logo blog

Monday, May 30, 2016

Manusia Tidak Akan Bisa Melawan Hukum Rta Di Dunia Menurut Bhagavadgita

Hukum Rta
Hindu Bersuara - Manusia tercipta di dunia mengalami proses  dari pemeliharaan sampai meninggal dunia. Ada juga yang meninggal dalam kandungan atau sesaat setelah kelahiran. Bhagavadghita menyatakan kelahiran ini adalah jadma.

Dalam prosesnya, manusia akan mengalami berbagai hal seperti sakit, penderitaan, umur tua dan menanti waktu kematian. Tidak ada kematian untuk sang atman dalam prinsip spiritualitas. Kelahiran kehidupan, penyakit umur tua dan kematian alhanyalaj proses dari sebuah kehidupan ketika atman bereinkarnasi ke dunia terbungkus badan material. Atman hanya kembali ke asalnya.

Manusia diikat oleh rasa cinta yang mendalam terhadap manusia lainnya. Saat mereka mati atau dimana atman meninggalkan badannya, maka tubuh tinggal jasad. Tidak ada komunikasi lagi antara yang meninggal dan yang ditinggalkan. Ini yang menjadi momok dimana orang akan merasa kehilangan. Kehidupan adalah permainan dari karma. Ada pertemuan pasti ada perpisahan.

Pertemuan yang terjadi di dunia saat ini adalah pertemuan maya atau ilusi. Ibaratkan air laut yang menghasilkan gelombang, gelombang yang menghasilkan ombak, ombak yang menghasilkan buih dan buih terhempas ke pantai dan bertemu dengan pasir-pasir. Sejenak buih itu mengendap. Namun saat ditarik, buih akan menghilang tergerus lagi kembali ke laut.

Selama karma belum sempurna dalam kemurnian spirit, selama itu pula kita akan dihempaskan lagi dan lagi. Ditariknya buih oleh ombak ke laut bukan untuk didiamkan melainkan untuk dihempaskan kembali selama karma belum selesai. Hanya saja manusia kurang memahami konsep kelahiran yang berulang-ulang. Manusia tidak akan bisa melawan hukum Rta di muka bumi ini.


Sumber : Tribun bali


EmoticonEmoticon