Pura Taman Ayun Tahun 1974 |
Hindu Bersuara - Bali adalah
pulau dengan pintu selalu terbuka, yang membuatnya senantiasa berubah dari
waktu ke waktu.
Bali dikenal identik dengan kreativitas,
yang membuat Bali jadi sangat menyenangkan banyak orang, karena mereka merasa
selalu menikmati yang baru di sini, setiap saat ada yang tergantikan.
Tapi sebagai sebuah kosmos, mau kemana Bali
dengan pergantian itu? Ke arah mana sesungguhnya pergantian itu dikehendaki
oleh orang-orang Bali? Dalam berbagai perbincangan, sering kali kita merasakan
kebimbangan terhadap pilihan menuju bentuk pergantian itu.
Menjadikan Bali sebagai sebuah kawasan
industri mendapat tantangan keras. Banyak yang menginginkan Bali bertahan pada
pola pertanian. Tapi semua orang mengakui, pertanian di Bali tak sanggup
mensejahterakan rakyatnya.
Sementara yang lain berkomentar,
menelantarkan pertanian sama artinya dengan meninggalkan jati diri Bali. Tak
akan ada lagi kebudayan Bali jika pertanian dikucilkan. Turisme sering dituding
biang keladi perubahan Bali.
Jika tak ada turisme, Bali akan bertahan. Tapi justru kemolekan budaya Bali,
kecantikan peradabannya yang sering didengungkan sebagai satu-satunya eksotisme
dunia, menciptakan perubahan dahsyat di Bali.
Kalau Bali tidak molek, tak ada pelancong
plesir ke pulau ini.
Tak akan ada yang mengubah Bali. Maka yang
membuat Bali berubah adalah Bali sendiri.tahun 1913.
Sumber : www.sejarahbali.com
EmoticonEmoticon