Ribuan Warga Legian Turun Kejalan (Toloak Reklamasi Teluk Benua) |
Budaya Bali, Denpasar - Ribuan
orang dari masyarakat desa adat Legian, Bali, turun ke jalan menolak rencana
reklamasi Teluk Benoa. Aksi penolakan digelar dengan parade budaya desa adat
setempat.
Massa berkumpul di tiga titik yakni Banjar Legian Kaja, Legian Tengah dan Legian Kelod, Minggu (13/3/2016). Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI) dalam keterangan tertulisnya menerangkan, parade budaya diawali dengan pemasangan Baliho Legian menolak reklamasi Teluk Benoa di masing-masing banjar.
Dalam parade seni budaya ini, masyarakat memadati sepanjang Jl Raya Legian, Kuta. Parade ini juga dimeriahkan dengan gong baleganjur, fragmen tari dan tarian barong bangkal
Massa berkumpul di tiga titik yakni Banjar Legian Kaja, Legian Tengah dan Legian Kelod, Minggu (13/3/2016). Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI) dalam keterangan tertulisnya menerangkan, parade budaya diawali dengan pemasangan Baliho Legian menolak reklamasi Teluk Benoa di masing-masing banjar.
Dalam parade seni budaya ini, masyarakat memadati sepanjang Jl Raya Legian, Kuta. Parade ini juga dimeriahkan dengan gong baleganjur, fragmen tari dan tarian barong bangkal
Dalam parade budaya ini Bendesa Adat Legian dan juga Majelis Alit Desa Pakraman Kecamatan Kuta serta berbagai komunitas ikut serta. "Aksi ini merupakan lanjutan dari keputusan paruman desa adat Legian dan diputuskan dengan tegas menolak reklamasi Teluk Benoa," ujar Bendesa Adat Legian, I Gusti Ngurah Sudiarsa.
Sementara itu, Bandesa Majelis Alit Desa Pakraman (MADP) Kecamatan Kuta, I Wayan Swarsa mengatakan, perjuangan desa adat/pakraman di Bali saat ini sudah semakin meluas untuk menolak rencana reklamasi.
"Saat ini sudah ada 26 desa adat yang telah paruman (rapat) desa dan menyatakan menolak reklamasi. Apabila aspirasi adat ini tidak direspon baik oleh pemerintah, akan berpotensi mengganggu kamtibmas Bali," ujar Swarsa.
(fdn/mad)
Sumber : detik
EmoticonEmoticon